WELCOME

Terima Kasih, Telah Mengunjungi BloG Saya. Tinggalkan Komen Ya...

Jumat, 28 Desember 2012

Deklarasi Eston-Paul di GOR Oepoi




Bertempat di GOR Oepoi-Kupang NTT, paket  Esthon-Paul yang didukung oleh Partai Gerindra dan Partai Damai Sejahtera secara resmi dideklarasikan pada hari Jumat (28/12/2012). Kegiatan ini juga sekaligus Natal bersama keluarga besar Gerindra dan PDS. Sebagaimana disaksikan oleh Miju Primus Blog’s, Paket Esthon-Paul disambut dengan tarian Perang dari Sumba dan sejumlah besar Satgas Partai Gerindra serta fungsionaris Gerindra dan PDS serta seluruh simpatisan dan pendukung Paket Esthon-Paul.

Hadir pada kesempatan ini Ketua DPP Gerindra Prof. Dr. Suhardi, Ketua DPW PDS NTT, Somie Pandie, Wakil Walikota Kupang serta semua tokoh adat dan perwakilan raja-raja dari seluruh NTT. Dalam orasi politiknya, ketua DPW PDS NTT, Somie Pandie mengatakan bahwa sejak awal, bahkan jauh sebelum Gerindra memutuskan untuk mendukung Esthon Foenay menjadi Calon Gubernur, PDS sudah lebih dahulu mendukung Esthon menjadi calon Gubernur NTT; kata Somie yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari simpatisan pendukung Esthon yang hadir. Ketua DPP Gerindra, Prof. Dr. Suhardi dalam orasi politiknya menginstruksikan kepada semua kader partai Gerindra dan Caleg dari Partai Gerindra untuk bekerja keras menyukseskan Paket terbaik NTT yaitu Esthon dan Paul. Lebih lanjut Suhardi mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi setiap kader untuk tidak mendukung paket ini, karena apa yang diputuskan oleh DPP Gerindra adalah yang terbaik buat Rakyat NTT.

Reog Ponorogo dan Tarian Perang dari Alor serta Paduan suara Mazmur Coral dan Vokalista Manek ikut meramaikan deklarasi Esthon-Paul. Dalam orasi politiknya, Esthon menjelaskan kepada seluruh simpatasan dan kader yang hadir bahwa ketika terpilih maka pemerintahannya akan menggenjot sektor pariwisata sebagai lumbung untuk mendapatkann PAD sesuai dengan visi paket ini yaitu; Terwujudnya Masyarakat Nusa tenggara Timur yang Sejahtera dan Berdaya Saing dengan Menjadikan Pariwisata Sebagai Ujung Tombak Pembangunan. Utnuk mewujudkan visi besar itu, maka ada ada 3 misi yang harus dijalankan yaitu :
1.       Mewujudkan pelayanan dasar yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
2.       Menigkatkan daya saing daerah yang berbasis pada keunggulan lokal
3.       Mewujudkan pemerataan dan pembangunan daerah

Lebih lanjut, Esthon mengatakan bahwa untuk mewujudkan semua itu maka kita semua harus bekerja keras tidak hanya dengan doa, tetapi mewujudkannya dengan memberikan suara kepada paket Esthon-Paul pada tanggal 18 Maret 2013 di seluruh TPS yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Langsung Mendaftar ke KPU

Setelah selesai deklarasi pada pukul 14.00 wita, paket ini langsung bergerak menuju KPU untuk mendaftar. Di KPU, massa terus bersama untuk memberikan dukungan moril sekaligus menyaksikan proses pendaftaran.

Rabu, 12 Desember 2012

Pembangunan Jalan PPIP Desa Railor, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu Diduga Bermasalah

Suasana Pertemuan Dengan KKP PPIP NTT
Masyarakat Desa Railor Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Belu, Rabu (12/12/2012) mendatangi Satker PPIP NTT untuk mempertanyakan proyek pembangunan jalan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang diduga bermasalah karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang dilakukan bersama warga. Ketua KPP PPIP Desa Railor Kristina Telik yang didampingi oleh tokoh muda Malaka Hendrikus Fahik, SH dan Primus Nahak Miju,STP mengunjungi sekretariat PPIP di gedung kantor Direktorat Cipta Karya Kimpraswil NTT di Kupang untuk mempertanyakan sekaligus meminta klarifikasi dari pelaksana kegiatan tersebut.


Dihadapan Anis Tuan, PPK PPIP Provinsi NTT yang didampingi oleh Fasilitator Masyarakat Yerem Tefu dan TAMKA Jhon Radja,  Kristina Telik mengatakan bahwa sesuai kesepakatan awal, pengerjaan jalan raya tersebut menggunakan sirtu kali karena berdasarkan pengalaman program PNPM-MP di Desa itu, ketika pengerjaan menggunakan Batu Putih maka akan cepat rusak. Namun dalam perjalanannya ternyata pelaksanaan proyek tersebut tidak menggunakan sertu kali, tetapi menggunakan sertu gunung atau batu putih.  Lebih lanjut Kristina mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diundang dalam kesepakatan kedua dan ketiga yang mana pada akhirnya meloloskan penggunaan sertu gunung tersebut. Kami sangat sesalkan kenapa hal itu bisa terjadi, padahal kita sudah sepakat untuk menggunakan sirtu kali, kami khawatir jalan terebut akan menjadi kubangan lumpur karena desa kami ada di daerah pesisir dan sering terkena dampak banjir. Jangan samapai ada unsur permainan harga dalam proyek ini? Tanya Kristina yang biasa di panggil Mama Kauk itu.

Untuk meyakinkan KPP PPIP, Mama Kauk menunjukan tandatangan dukungan masyarakat yang menolak penggunaan sertu gunung dalam pengerjaan jalan tersebut. dari hasil tandatanga dukungan warga itu terlihat ada 57 KK yang menandatangani surat penolakan tersebut.

Sementara itu Hendrikus Fahik, SH dalam pernyataannya mempertanyakan keseriusan dari pengelola terkait monitoring di lapangan. Jangan sampai ada upaya untuk menggelapkan atau menyunat dana dari PPIP ini sehingga pekerjaan ini dilakukan di luar kesepakatan bersama warga.

Mama Kauk (Kristina Telik)
Mejawab warga, Anis mengatakan bahwa akan mengutus tim untuk melakukan klarifikasi dalam waktu dekat sehingga tidak menjadi masalah di tengah masyarakat. Lebih lanjut Anis mengapresiasi warga yang telah bersama-sama mengawas proyek masyarakat sehingga pengunaan dana masyarakat ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga.
Untuk itu, kita akan megutus tim untuk melakukan monitoring di lapangan, dan juga untuk sementara tidak akan ada pencairan dana sampai persolan ini selesai dan mendapat kata sepakat bersama warga;  dan juga masyarakat diminta untuk tetap melakukan pengawasan, dan bila ditemukan indikasi penyalahgunaan dana, segera laporkan kepada kita agar dapat ditindaklanjuti. Demikian kata Anis